
Oleh: Desiana Ratri Suryandari, S.Sos.I
SDIT Bunyan Indonesia gelar kegiatan Masa Orientasi Pembelajaran Terpadu Islami (MOPTI) di sekolah. Kegiatan ini sudah menjadi ajang tahunan guna menyambut peserta didik baru. Selain itu kegiatan orientasi ini menjadi salah satu sarana memperkenalkan lingkungan sekolah dan berbagai aktifitas kegiatan belajar mengajar di SDIT Bunyan Indonesia untuk peserta didik yang baru bergabung.
Berbeda dengan MOPTI pada tahun sebelumnya, MOPTI tahun ini melibatkan seluruh wali murid kelas 1 untuk ikut serta ke dalam rangkaian kegiatan masa orientasi. Hal ini dilakukan agar–bukan hanya siswa yang mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru–akan tetapi orang tuanya pun mengetahui lingkungan sekolah tempat anak-anaknya menimba ilmu. Selain itu keterlibatan orang tua dalam kegiatan orientasi sekolah ini menjadi salah satu wadah untuk membangun kedekatan antara guru kepada orang tua dan antar sesama wali murid.
MOPTI SDIT Bunyan Indonesia dilaksanakan dalam waktu dua hari yaitu 13 – 14 Juli 2023 dengan mengusung tema “Siap Sekolah Menjadi Generasi Berakhlakul Karimah”.
Kegiatan hari pertama MOPTI diisi dengan opening ceremonial yang diikuti oleh seluruh dewan guru, siswa-siswi kelas 1 sampai dengan kelas 6 beserta wali murid kelas 1. Ceremonial yang cukup meriah dengan pengguntingan pita oleh kepala sekolah sebagai tanda kegiatan telah dibuka. Kegiatan dilanjutkan di dalam kelas untuk seluruh siswa.
Khusus untuk kelas 1 sebagai peserta didik baru, kegiatan selama orientasi diawali perkenalan antar teman dan guru, ice breaking, games, orientasi belajar di sekolah dan penanaman adab. Sedangkan untuk kegiatan orang tua di hari pertama adalah mengenal lingkungan sekolah dengan berkeliling area sekolah didampingi guru pendamping dilanjutkan games dan berbagai rangkaian kegiatan lainnya yang bertempat di gedung Bunyan Islamic Center.
Berlanjut pada hari ke dua MOPTI khusus untuk siswa kelas 1 adalah lebih mengenal area sekolah serta penanaman budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun). Peserta didik diajak untuk berkeliling area sekolah sembari mempraktekan budaya 5S kepada seluruh warga sekolah yang ditemui. Hal ini bertujuan agar karakter hormat pada siswa dapat tertanam dari awal masuk dengan harapan akan terus dilakukan setiap harinya sehingga siswa mempraktekan budaya tersebut dimanapun mereka berada.
Tidak cukup sampai pada kegiatan MOPTI dua hari, hari selanjutnya diadakan Masa Orientasi Orang Tua (MOT) dalam bentuk kegiatan formal. Pada kegiatan MOT melibatkan kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, PJ Alquran dan perwakilan Keluarga Bunyan Indonesia (KBI) sebagai pembicara. Rangkaian materi diisi dengan visi misi sekolah dan berbagai program yang terkait di dalamnya sebagai bentuk kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam membimbing peserta didik yang siap sekolah, siap menimba ilmu di sekolah Bunyan Indonesia dengan berbagai program dan siap menjadi generasi berakhlakul karimah.
Sebagai tindak lanjut masa orientasi dalam pembelajaran siswa, SDIT Bunyan Indonesia juga mengadakan kegiatan sepekan masa transisi bagi seluruh siswa kelas 1 dan 2 yang diadakan pada tanggal 24 – 28 Juli 2023. Pada kegiatan masa transisi ini diisi dengan berbagai materi kegiatan dengan merujuk pada program merdeka belajar yang diluncurkan oleh kemendikbudristek dengan tema MPLS tahun ini adalah transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Kegiatan masa transisi ini diisi dengan materi yang membangun peserta didik melalui 6 fondasi yaitu, mengenal nilai agama dan budi pekerui, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, serta pemahaman belajar adalah sesuatu yang menyenangkan.
Selain materi kegiatan yang mengacu pada 6 fondasi yang dibangun, masa transisi untuk kelas 1 dan 2 juga diisi dengan pengenalan pembelajaran tilawati dan tahfidz, fun learning, senam ceria dan terakhir ditutup dengan penyampaian kesan peserta didik selama masa transisi.
Semoga hati akan terus meniatkan, sinergi akan terus digalakkan, mendidik dan membina menjadi jalan juang bagi kita untuk menghadirkan generasi cerdas beradab.
Wallahu’alam Bissawab