Oleh: Desiana Ratri Suryandari, S.Sos.I
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan kedatangannya disambut penuh suka cita oleh umat Islam. Tidak hanya ibadah wajib saja dilakukan, banyak agenda kegiatan keagamaan diselenggarakan oleh berbagai kalangan demi meraih berkahnya Ramadhan, walaupun dengan berbagai budaya yang berbeda-beda. Masyarakat khususnya umat Islam menyadari bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan paling berbeda dan memiliki kelebihan di antara bulan lainnya.
Salah satu agenda kegiatan Ramadhan yang tidak asing kita dengar serta dilakukan hampir setiap sekolah adalah sanlat (Pesantren Kilat). Kegiatan ini biasa dilakukan sekolah tertentu atau lembaga pendidikan dengan jumlah siswa mayoritas muslim. Kali ini SDIT Bunyan Indonesia menyelenggarakan kegiatan sanlat dengan tema dan nama yang berbeda yaitu IRAMA (Indahnya Ramadhan Meraih Takwa).
IRAMA dilakukan dalam waktu lima hari mulai tanggal 27 – 31 Maret 2023 dan diikuti oleh semua siswa-siswi SDIT Bunyan Indonesia dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Agenda kegiatan ini berbeda dari kegiatan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya yang pernah dilakukan.
Panitia IRAMA mengemas kegiatan ini secara menarik. Adapun materi kegiatan siswa dalam hal ini adalah kisah-kisah kebaikan serta bermain peran. Antusias dan semangat membalut wajah siswa-siswi ketika mendengarkan kisah-kisah kebaikan kemudian dilanjut dengan memerankan tokoh bahkan saling berebut untuk memilih tokoh. Bagian ini merupakan bentuk dari pembentukan karakter dan mental dimana siswa -siswi bisa mengambil hikmah dari sebuah kisah dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bermain peran menjadikan siswa-siswi lebih berani dan percaya diri.
Kegiatan IRAMA lainnya adalah membaca Al-Quran dan mentadabburi surat dalam Al-quran, murajaah serta cerdas cermat. Materi kegiatan ini juga salah satu poin penting untuk menumbuhkan kecintaan siswa dan siswi terhadap Alquran. Selain itu cerdas cermat juga menjadi sebuah poin penilaian sejauh mana siswa dan siswi memahami materi dan mengingat apa saja yang telah mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan IRAMA.
Membuat karya juga menjadi salah satu kegiatan yang dihadirkan dalam IRAMA. Siswa dan siswi membuat kartu ucapan, kaligrafi, kemudian hari terakhir ditutup dengan membuat parsel bersama di setiap kelas.
Menariknya dalam membuat karya ini adalah siswa-siswi membuat karya tidak hanya untuk dirinya sendiri. Kartu ucapan Ramadhan menjadi karya yang mereka persembahkan untuk orang tua atau keluarga lainnya. Selanjutnya, parsel yang dirangkai dengan penuh semangat disedekahkan untuk orang lain. Secara tidak langsung hal ini menjadi bentuk pembelajaran kepekaan sosial bagi siswa dan siswi bahwa saling memberi manfaat, memberi hadiah dan membahagiakan orang lain itu sangat menyenangkan di samping adanya pahala yang didapat.
Harapannya dari kegiatan ini siswa-siswi SDIT Bunyan Indonesia tidak hanya sekadar mengisi waktu kosong Ramadhan, melainkan banyak mengambil hikmah dari setiap kisah dan peran, dari setiap waktu luang yang digunakan untuk berkarya serta lebih dekat dengan Alquran. Selain itu, pihak sekolah berharap agenda kegiatan IRAMA bisa menjadi salah satu kegiatan Ramadhan yang positif bermanfaat dan apa yang telah didapatkan siswa tidak cepat hilang bagaikan kilat melainkan tetap tertanam dalam benak mereka sebagai bentuk penanaman karakter dan meningkatkan ketakwaan di bulan suci Ramadhan.
Wallahu’alam bisaawab