Oleh: KH. Uus Mauludin, MA
Masjid adalah fasilitas publik yang sangat inklusif, siapapun bisa mengaksesnya tanpa membeda bedakan suku bangsa, ras, golongan dan bahasa karena di masjid tidak ada strata dan kasta.
Masjid sejak awal berdiri wajib berlandas taqwa sehingga siapapun yang memasukinya hadir cinta di hatinya baik kepada Alloh taala ataupun kepada sesama umat manusia sehingga semua mendapatkan ketenangan, kenyamanan dan kesan indah sehingga ingin terus berlama-lama dan selalu ingin kembali ke masjid dimana saja.
Masjid pusat masalah, sebuah kesadaran yang harus hadir dalam benak kita, karena memang dalam kehidupan kita pasti semuanya bermasalah maka semua masalah itu kita bawa ke masjid, maka pemahaman ini akan menjadikan para pengurus masjid semakin lebih dewasa dengan terus meningkatkan kapasitas iman, ilmu, melapangkan dadanya, memenuhi hatinya dengan cinta sehingga dirinya menjadi agen agen cinta dan solusi bagi siapa saja.
Adapun cara mendewasakan hal itu adalah dengan melalukan penelitian terhadap masalah, semakin terlatih menemukan masalah maka akan semakin terdorong menemukan solusi atas segala masalah yang di hadapi, itulah ilmu, itulah hikmah dan itulah sebenarnya inti dari masjid sebagai universitas kehidupan.
Tapi ketika para pengurus masjid tidak memahami bahwa masjid pusat masalah maka bisa jadi para pengurus masjid menjadi manusia manusia bermasalah dan masjid menjadi sumber masalah bahkan pusat segala masalah yang ada di lingkungan sehingga para jamaah tidak au berlama lama di masjid dan anak muda enggan di masjid.
Karena kita faham bahwa masjid pusat masalah maka semua pengurus masjid dan para jamaah wajib membangun jembatan hati, jembatan fikir dan jembatan amal sehingga satu dengan yang lainnya terhubung tersambung dalam kasih sayang; silih asah, silih asih dan silih asuh.
لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ
Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya (masjid itu) selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.
(At-Taubah [9]:108)
Dengan memahami bahwa masjid pusat masalah maka para pengurus masjid dan seluruh jamaah masjid di harapkan mampu menemukan solusi atas seluruh masalah yang sedang di hadapi para jamaah bahkan seluuh masalah yang di hadapi oleh bangsa dan negara bahkan masalah yang sedang di hadapi ummat manusia.