
KangGuru. H. Uus Mauludin
Jika hijrah itu berpindah, maka apa dan kemana hijrahmu?
Hijrah terjadi karena sebuah evaluasi gerakan Islam yang sangat tidak kondusif untuk perkembangan perjuangan Islam dimasa depan.
Pada fase Makkah awal sedaya upaya, dakwah terus di gencarkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam baik kepada kerabat terdekat, secara sembunyi sembunyi dan terang terangan kepada banyak orang, semakin banyak orang yang terkagum dengan akhlak dan ajaran yang di dakwahkan Nabi Muhammad shollalohu ‘alaihi wasallam; berangsur angsur penduduk Makkah kala itu mulai berpihak dan memeluk Islam sebagai agama pedoman hidup mereka.
Semakin banyak yang memeluk Islam semakin murka kaum kafir Makkah dan semakin menggila mengintimidasi orang orang beriman sebagaimana yang terjadi pada Bilal bin Rabah rodhiyallohu ‘anhu yang disiksa oleh Umayah bin Kholaf dan apa yang di derita Sumayyah binti Khoyyath rodhiyallohu ‘anha yang di siksa dengan sangat kejam oleh Abu Jahal laknatulloh hingga beliau menjadi syahidah pertama yang di janjikan surga oleh baginda Nabi dengan sabdanya:
صبرا ال ياسر فإن موعدكم الجنة
“Bersabarlah wahai keluarga Yasir karena Alloh telah menjanjikan kepada kalian surga”
Rasululloh tidak pernah gusar kala menghadapi intimidasi dan upaya pembunuhan bahkan beliau semakin kokoh dan semkin solid dalam perjuangan
Sayap dakwah terus dibentangkang, masyarakat luar Makkah pun terus mendapatkan dakwah, gelombang ibadah haji menjadi sarana dakwah yang sangat efektif untuk memperluas jangkauan dakwah terutama bagi penduduk luar Makkah yaitu yastrib hingga terjadi peristiwa penting diantaranya Baiat Aqobah ke 1 yang di hadiri oleh 12 orang dan Baiat Aqobah ke 2 yang di hadiri oleh 73 pria dan 2 wanita yang semuanya bersumpah setia kepada nabi untuk:
- Mendengar dan taat, baik dalam perkara yang mereka sukai maupun yang mereka benci.
- Berinfak baik dalam keadaan sempit maupun lapang.
- Beramar ma’ruf nahi munkar.
- Tidak terpengaruh celaan orang-orang yang mencela di jalan Allah.
- Melindungi Nabi Muhammad sholllohu alaihi wasallam sebagaimana mereka melindungi wanita-wanita dan anak-anak mereka sendiri.
Inilah komitmen perjuangan yang Rasulullah ambil dari para sahabatnya yang kelak mereka menjadi kaum anshor
Hijrah memberikan peta perjuangan agar Pengokohan internal ( kederisasi khusus) dan eksternal dakwah ( taklim umum ) adalah hal yang sangat penting di perhatikan, meningkatkan kapasitas diri ( tarqiyyah dzatiyyah ) dan pelebaran sayap dakwah ( tausi’ riq’atiddakwah) menjadi hal yang harus di seimbangkan, semua itu membutuhan komitmen dalam perjuangan secara totalitas, mulai dari niat awal perjuangan, visi misi perjuangan, agenda agenda perjuangan, kolaborasi dan amal jama’ai perjuangan hingga evaluasi dalam perjuangan
Mudzakarah perjuangan Islam menjadi hal yang sangat penting dan mendesak yang harus di lakukan oleh semua orang dan semua gerakan Islam sehingga setiap orang mampu berkomitmen pada diri dan Islam serta terkoneksi semangat juangnya antara satu dengan yang lainnya seiring berkelindan mewujudkan cita cita bersama menegakkan agama, mengokohkan negara dan menebar manfaat bagi semesta
Inilah hijrah yang harus terus dilakukan ( hijrah mulazamah ) bukan hanya hijrah yang sesekali waktu saja dari satu tempat ke tempat lainnya ( hijrah muaqqotah makaniyyah)
Apa dan kemana hijrahmu sekarang?
۞ وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ
Siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang banyak dan kelapangan (rezeki dan hidup). Siapa yang keluar dari rumahnya untuk berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian meninggal (sebelum sampai ke tempat tujuan), sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(An-Nisā’ [4]:100)
Betapa pentingnya niat dalam hijrah hingga Rasulullah mengingatkan dengan sebut hadits:
بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ عنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ )). رَوَاهُ إِمَامَا الْمُحَدِّثِيْنَ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ الْمُغِيْرَةِ بْنِ بَرْدِزْبَهْ الْبُخَارِيُّ، وَأَبُوْ الْحُسَيْنِ مُسْلِمُ بْنُ الْحَجَّاجِ بْنِ مُسْلِمٍ الْقُشَيْرِيّ النَّيْسَابُوْرِيّ، فِيْ صَحِيْحَيْهِمَا اللَّذَيْنِ هُمَا أَصَحُّ الْكُتُبِ اْلمُصَنَّفَةِ.
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Al Khaththab adia berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya. Dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Namun barang siapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut.”
HR. Al Bukhari (1) dan Muslim (1907).
Mari berhijrah dan mari menikmati semua keajaiban dalam perjuangan..!!!
Semangat Baru
Tahun Baru Islam 1445 H