
Oleh: Sabar, M.Pd.*
Guru merupakan garda terdepan memajukan peradaban bangsa, menciptakan generasi penerus perjuangan dalam mengisi kemerdekaan. Guru harus adaptif terhadap perubahan dan senantiasa memiliki semangat pembelajar yang tinggi. Peran dan tugas guru sebagai salah satu faktor determinan bagi keberhasilan pendidikan. Menghadapi tantangan dunia 4.0 sekarang ini merupakan kajian menarik yang terus diperbincangkan.
Mengingat strategisnya peran guru dalam pendidikan, apalagi di era global ini, maka kebutuhan akan guru yang berkualitas menjadi sebuah keniscayaan demi masa depan bangsa yang gemilang. Oleh karenanya diperlukan guru yang mampu mengelola pendidikan dan memiliki kompetensi yang baik dan professional.
Guru harus adaptif melakukan transformasi terhadap perubahan mengikuti perkembangan zaman. Prinsip yang harus dipegang adalah al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni ‘Memelihara sesuatu yang baik di masa lalu dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik. Artinya seorang guru harus responsif dan adaptif terhadap nilai-nilai baru yang memberikan manfaat bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Peran Guru di Era Digital
Peran guru dalam kegiatan pembelajaran di era digital khususnya di sekolah relatif tinggi. Peran guru tersebut terkait dengan peran serta peserta didik dalam belajar. Guru merupakan lakon utama dan penentu (kunci) keberhasilan pembelajaran juga keberhasilan implementasi kebijakan, usaha-usaha inovatif, atau demokratisasi pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, tugas guru yang paling utama adalah merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan memonitoring serta mengevaluasi pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu perlu adanya revolusi mental atau pola pemikiran (mindset) di sekolah yakni pembelajaran harus dimaknai sebagai penataan lingkungan agar terjadi perubahan perilaku sebagai hasil belajar pada peserta didik.
Guru yang memiliki kemampuan digital yang baik memegang peran penting sebagai konsultan pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam memperoleh informasi, navigasi informasi dan berbagai informasi.
Peran guru dalam pembelajaran era digital adalah guru sebagai pendidik (educator) dan pengajar (instructor), mediator dan fasilitator, motivator, peneliti, demonstrator. Selain itu juga pengelola kelas, sumber belajar, pemimpin, pendorong kreativitas, orang tua dan teladan, pembawa cerita, pekerja rutin, emansipator dan sebagai evaluator.
Spirit atau ruh seorang guru jauh lebih penting dari segalanya. Ath-thoriqatu ahammu minal maddah. Wal mudarris ahammu minat thoriqah. Wa ma ahammu minal mudarris. Ruhul mudarris ahammu min mudarris binafsihi. Kurang lebih maknanya adalah bahwa metode itu lebih penting daripada materi. Tapi guru lebih penting daripada metodenya. Lalu apa yang lebih penting dari seorang guru ? Ruh atau Jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri.
Oleh karenanya satu peran yang tidak dapat digantikan di era digital ini adalah bagaimana pembentukan karakter atau adab murid. Pembentukan adab tidak bisa diawakilkan oleh aplikasi-aplikasi media pembelajaran ataupun oleh tutorial-tutorial youtube maupun media online lainnya.
Kompetensi Guru di Era Digital
Perubahan dalam sistem pendidikan memberikan implikasi pada peran guru sebagai tenaga pendidikan. Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan, mampu bersaing, berkompetisi di era digital. Menurut Dr H. Muhammad Soleh Hapudin M.Si., setidaknya ada 5 (lima) kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru di era ini.
Pertama, Educational Competence yang merupakan pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill.
Kedua, competence for technological commerciliazation , yakni kompetensi untuk mendidik peserta didik memiliki sikap entrepreneurship berbasis teknologi dan mampu menghasilkan karya inovasi entrepreneurship berbasis teknologi.
Ketiga, competence in globalization. Dunia menjadi tanpa sekat ketika guru memiliki komptensi dalam era globalisasi. Tidak gagap teknologi dan mengikuti kemajuan jaman serta selalu unggul dalam memecahkan masalah.
Keempat, competence in future strategies. Guru harus memiliki kemampuan memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan, karena dunia cepat mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan budaya.
Kelima, counselor competence. Guru sebagai seorang konselor tidak bisa tergantikan oleh apapun.
Kelima kompetensi di atas wajib dimiliki oleh seorang guru guna menjawab tantangan era digital. Era digital menuntut seorang guru memiliki multikompetensi. Oleh karena itu diperlukan transformasi digital, tidak hanya terbatas pada masalah teknologi, melainkan pada masalah mindset atau pola pikir para guru. Digital mindset harus ditumbuhkan pada guru karena digital mindset tidak hanya kemampuan untuk menggunakan teknologi, tetapi lebih menekankan pada sikap dan perilaku yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai melakukan aktivitas.
Guru harus mampu mendesain pembelajaran yang bercirikan paradigma baru yaitu pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi, dan media pembelajaran lainnya sebagai sarananya. Para guru harus lebih kreatif untuk mempersiapkan materi padat, lugas, dan efektif. (sbr)
*(Praktisi dan Penggiat Pendidikan)