
Demi Kemandirian Pesantren, Pesantren Bunyan Indonesia adakan Workshop



Tidak banyak lembaga pendidikan atau pondok pesantren yang benar-benar berdaya secara finansial sehingga tidak melulu mengandalkan pemasukan dari walisantri ataupun donasi. Maka, begitu penting memiliki pesantren yang berdaya dan mandiri. Namun, kebanyakan pesantren belum mampu melakukan ini karena berbagai faktor.
Untuk itu, Pondok Pesantren Bunyan Indonesia, berusaha menjadi pesantren yang berdaya dan mandiri secara finansial. Salah satunya dengan mendirikan lini usaha yang terdiri dari unit usaha laundry dan minimarket dengan brand B-Laundry serta B – Smart.
Pondok Pesantren Bunyan Indonesia, mengadakan workshop, “cara mudah mendirikan Badan Usaha Milik Pesanren/Sekolah” yang diadakan di Aula Bunyan Islamic Center (BIC), Telajung, Cikarang Barat, Bekasi pada hari Selasa (17/11). Hal ini dilakukan sebagai bentuk sharing pengalaman Pondok Pesantren Bunyan Indonesia dalam mendirikan unit usaha dengan modal minim.
Acara dihadiri lebih dari 60 peserta dari berbagai pondok pesantren di Kawasan Jabodetabek. Acara diawali dengan tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya berlanjut ke sambutan Pimpinan Pondok Pesantren Bunyan Indonesia, KH. Uus Mauluddin, MA. Beliau menekankan pentingnya kemandirian pesantren secara finansial. Melalui laundry dan minimarket adalah salah satu jalan yang ditempuh Bunyan dalam mewujudkan pesantren berdaya.
Memasuki sesi pertama, Pak Tutuy Trisnajaya selaku CEO PT Dahanta Berkah Retailindo menyampaikan kiat-kiat mendirikan minimarket dengan merk S-mart (santri mart). Hingga saat ini beliau sudah bekerja sama setidaknya tujuh pesantren dalam mendirikan serta menjalankan minimarket. Dengan system yang modern dan up to date, pesantren tidak perlu pusing dengan managerial. Mulai dari stok, manajemen, hingga pengelolaan kekuangan bisa dihandle oleh tim nya. Modal pun bisa dicari Bersama.
Sesi kedua, yaitu tentang kiat mendirikan pesantren laundry serta prospek keuntungannya yang disampaikan oleh owner Laundry Pesantren, Pak Kholid Anwar Hidayat. Beliau sudah bekerja sama dengan lebih dari 60 pesantren di berbagai daerah. Terdapat beberapa skema permodalan yang bisa digunakan. Baik secara hibah maupun investasi dengan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Kelebihan dari Pesantren laundry, mampu menuntaskan cuci dan setrika hanya dalam waktu 3 jam serta menggunakan deterjen yang ramah alam.
Di penghujung acara, peserta mendapatkan wejangan dari Ketua MUI Cikarang Barat, Bpk. Shalahuddin, M. Pd dan juga beberapa pesan serta informasi kepesantrenan yang disampaikan oleh Bpk. Drs.H. Komaruddin, MM Selaku Kasi PD Pontren Kemenag Kab. Bekasi. Beliau pun menekankan urgensi pesantren untuk berdaya dan terus berinovasi agar kualitas pesantren bisa meningkat tidak hanya secara akademik maupun penguasaan ulumuddin, namun secara kualitas service dan profesionalisme manajemen. Pasca acara workshop peserta diajak untuk Bersama – sama meresmikan B-Laundry serta B-Smart serta berkeliling, menyaksikan bagaimana kedua lini usaha beraktifitas.
(Irfan Fauzi).