Oleh: Siti Hajar Fitria, S.Pd.
Pada hari Senin, 4 September 2023 siswa-siswi kelas 5 SDIT Bunyan Indonesia, mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan dalam pembelajaran berbasis projek berintegrasi yang bersinergi dengan program KBI yaitu Parent Teaching (orang tua mengajar). Projek pembelajaran ini mengimplementasikan pembelajaran secara contectual teaching yang berkaitan dengan mata pelajaran PAI, IPA, Lifeskill, B.Indonesia. Setiap kelas membuat 4 kelompok untuk bekerjasama melakukan projek.
Diawali dengan pembukaan projek oleh Kepala Sekolah ibu Wiandini Mandasari, SE. kemudian dijelaskan langkah-langkah melaksanakan projek oleh Kurikulum ibu Siti Hajar Fitria, S.Pd, setiap kelompok dibagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), setiap siswa dibagikan masker dan sarung tangan untuk menjaga sanitasi saat proses projek. Berikut ini adalah langkah-langkah kegiatan dalam proyek ini:
Kegiatan 1 Projek pembelajaran sembelih ayam : sebelum praktek sembelih ayam, siswa siswi dibekali ilmu tata cara sembelih ayam sesuai dengan syariah Agama Islam oleh Ust Dendi Nurjaman,S.Ag. Kemudian setiap kelompok mengambil satu ayam yang akan disembelih, siswa melakukan praktek sembelih ayam dengan dibantu para pembimbing untuk proses penyembelihannya. Pada tahap ini mendapatkan pengalaman berharga bagi siswa/i karena harus mengikhlaskan ayam untuk disembelih walaupun banyak siswi yang merasa tidak tega karena kasihan, namun para pembimbing memberikan penguatan bahwa proses penyembelihan, penting untuk menjaga niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menghormati tata cara yang ditetapkan dalam agama Islam. Hal ini memastikan bahwa daging ayam yang dihasilkan adalah halal dan boleh dimakan menurut prinsip syariah. Penting untuk diingat bahwa proses penyembelihan yang benar dan sesuai dengan syariah adalah kunci dalam menjadikan makanan halal dalam agama Islam. Selain itu, prinsip-prinsip ini juga berlaku untuk penyembelihan hewan lainnya.
Kegiatan 2 Pembersihan Bulu Secara Tradisional: Setelah ayam disembelih, siswa siswi perlu mengetahuhi cara membersihkan bulu-bulu yang tersisa di tubuh ayam secara tradisional. Mereka harus memahami langkah-langkah sanitasi yang benar selama proses ini. Panitia mempersiapkan wadah berisi air hangat, dengan bimbingan guru setiap siswa mencoba mulai dengan mengambil ayam dan merendamnya ke dalam air hangat. Kemudian, dengan lembut, mereka mulai membersihkan bulu-bulu yang tersisa dari ayam. Proses ini membutuhkan kehati-hatian karena berhadapan dengan air panas. Siswa/i memastikan untuk menghilangkan semua sisa bulu yang menempel pada kulit ayam.
Kegiatan 3 Mengenal Anatomi Ayam : Pagi itu, siswa-siswi semua berkumpul dengan penuh semangat di halaman sekolah. Siswa-siswi tahu bahwa hari ini adalah hari istimewa. Ayam yang telah disembelih dengan benar, telah dibersihkan dengan hati-hati, dan siswa-siswi dapat melihat kulitnya yang lembut dan daging yang masih segar. Siswa-siswi dapat mempelajari struktur anatomi dasar ayam. Ini bisa termasuk bagian-bagian seperti sayap, kaki, dada, paha, dan lainnya. Ini dapat menjadi peluang untuk belajar tentang organ dalam ayam.
Pak Ari dan Pak Firman mulai dengan membuka lapisan kulit ayam yang tebal. Ini adalah langkah pertama dalam mengungkapkan keajaiban anatomi yang ada di dalam tubuh ayam. Siswa-siswi bisa melihat organ-organ yang mulai terungkap. Ada jantung yang kecil tapi penting, hati yang besar, lambung, usus, dan berbagai organ lainnya. Bu Fitri, Pak Ari, dan Pak Firman membimbing siswa-siswi saat menjelajahi satu organ ke organ lainnya (Struktur Tubuh Ayam, Organ Pencernaan, Organ Pernapasan). Siswa-siswi belajar tentang fungsinya masing-masing organ dan bagaimana semuanya bekerja bersama dalam tubuh ayam. Juga belajar tentang perbandingan antara anatomi ayam dan manusia. Terdapat kesamaan yang mengejutkan, seperti jantung yang berfungsi sebagai pompa darah pada ayam dan manusia. Selain itu siswa-siswi mengerjakan LKPD sesuai dengan penugasan untuk menentukan bagian organ ayam.
Kegiatan 4 Mengenal Edukasi Bumbu Dapur : Paretn Teaching adalah sebuah konsep di mana orang tua (parents) turut serta dalam proses pembelajaran anak mereka, dengan bekerjasama dengan guru (teachers) atau pendidik. Ini merupakan pendekatan kolaboratif yang dapat meningkatkan pembelajaran anak. Salah satu topik yang dapat diajarkan melalui kegiatan Parent- Teaching adalah “Mengenal Bumbu Dapur.” Siswa-siswi akan belajar tentang berbagai jenis bumbu dapur, bagaimana mengenalinya, dan bagaimana menggunakan mereka dalam memasak. Orang tua kami yang juga hadir dengan antusias menganggukkan kepala mereka.
Kami melihat meja yang telah disiapkan dengan berbagai jenis bumbu dapur: lada, garam, merica, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, dan banyak lagi. Meja ini penuh dengan warna-warni bumbu yang memancarkan aroma khas mereka. Orang tua kami, yang telah mempersiapkan diri dengan baik, memulai dengan menjelaskan masing-masing bumbu dapur kepada kami. Mereka menggambarkan rasa, aroma, dan warna dari setiap bumbu. Mereka juga berbagi cerita tentang bagaimana bumbu dapur ini digunakan dalam masakan sehari-hari. Para orangtua mendemonstrasikan bagaimana mencampurkan bumbu-bumbu untuk membuat rempah-rempah yang enak. Siswa-siswi mendapatkan kesempatan untuk mencium aroma harum yang dihasilkan oleh campuran bumbu tersebut. Setelah itu, siswa-siswi mendapat giliran untuk beraksi. Dengan panduan orang tua, siswa-siswi mencoba mencium dan merasakan masing-masing bumbu dapur. Siswa-siswi tertawa dan bersenang-senang saat kami mencoba menebak bumbu-bumbu tersebut.
Kegiatan 5 Memasak Ayam Goreng : Siswa dapat belajar tentang teknik memasak unggas dengan menggunakan resep tradisional atau modern. Mereka dapat memahami langkah-langkahnya, termasuk merendam dalam bumbu, memasak dalam waktu tertentu, dan lain-lain.Selain memasak ayam dengan metode ungkep, siswa juga dapat mempelajari cara membuat ayam goreng. Ini melibatkan proses menggoreng ayam hingga menjadi garing dan berwarna kecoklatan.
Menikmati Hasil: Siswa dapat menikmati hasil masakan mereka bersama-sama. Ini adalah momen untuk merasakan kerja keras mereka dalam memahami seluruh proses dari sembelih ayam hingga menjadi hidangan yang siap disajikan. Setelah kita semua menikmati hidangan ayam goreng yang lezat. Kami membahas langkah-langkah yang telah kami lakukan, bagian favorit kami dari proses memasak, dan pelajaran yang kami pelajari. Kami juga berbicara tentang pentingnya kebersihan dan keselamatan saat memasak.
Hari itu adalah salah satu hari yang paling kami nikmati di sekolah. Siswa-siswi tidak hanya belajar cara memasak ayam goreng yang enak, tetapi juga memahami pentingnya kreativitas dalam memasak. Siswa-siswi merasa terinspirasi dan siap untuk mencoba memasak sendiri di rumah. Terima kasih kepada Ibu-Ibu KBI para orangtua Parent Teaching yang telah mengajarkan siswa-siswi lebih dari sekadar resep masakan, tapi juga bagaimana menghargai proses memasak dan rasa yang dihasilkan darinya.
Refleksi : Setelah projek selesai, penting bagi siswa untuk merenungkan pengalaman mereka. Mereka dapat membagikan apa yang telah mereka pelajari, bagaimana perasaan mereka selama proses ini, dan apa yang mereka ambil dari pengalaman ini. Proyek ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang sumber makanan dan proses memasak, tetapi juga mempromosikan pemahaman tentang etika dalam memanfaatkan hewan untuk makanan dan pentingnya sanitasi dalam pengolahan makanan. Selain itu, proyek ini dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama dalam tim dan berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Setelah pengalaman ini selesai, siswa-siswi berkumpul untuk berdiskusi tentang apa yang telah pelajari. Siswa-siswi merasa terinspirasi dan lebih tahu tentang dunia yang mengelilinginya. Pengalaman ini mengajarkan siswa-siswi bahwa belajar tidak selalu terjadi di dalam kelas, tetapi dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja.
Siswa-siswi semua meninggalkan pengalaman ini dengan rasa ingin tahu yang lebih besar dan pemahaman yang lebih dalam tentang anatomi ayam. Hari itu adalah salah satu hari yang paling siswa-siswi nikmati selama masa, dan siswa-siswi tahu bahwa pengetahuan yang diperoleh akan membantu siswa-siswi di masa depan. Itu adalah petualangan bersama siswa-siswi kelas 5 SDIT Bunyan Indonesia.