Oleh: Rendi Faturohman, S.Hum
Bekasi – Bifest 5.0, sebuah acara tahunan yang digelar oleh Organisasi Santri Bunyan Indonesia (OSBI) bekerjasama dengan unit pendidikan di Sekolah Bunyan Indonesia sukses diselenggarakan pada tanggal 1-2 November 2024 di lingkungan Sekolah Bunyan Indonesia. Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif yaitu kompetisi antar sekolah dari TK – SMP di bidang pendidikan dan olahraga se-kabupaten dan kota Bekasi. Selain itu pada BiFest tahun ini panitia mengadakan seminar kepemudaan yang mengundang tokoh muda inspiratif Sherly Annavita Rahmi, S.Sos., MSIPh
Sherly, seorang motivator, influencer dan konten kreator mengambil panggung utama pada pembukaan Bifest 5.0. Dalam sesi yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai usia ini, Sherly menyampaikan pentingnya memahami empat pertanyaan kunci yang dapat menjadi panduan dalam merancang masa depan yang lebih baik. Keempat pertanyaan tersebut adalah: siapa kita di masa depan, siapa kita hari ini, bagaimana caranya, dan apa yang akan kita tinggalkan untuk generasi setelah kita.
Pertama, Sherly menekankan pentingnya visi tentang diri kita di masa depan. “Mengetahui siapa kita ingin menjadi di masa depan adalah langkah awal untuk meraih impian kita. Tanpa visi yang jelas, kita akan kehilangan arah dan motivasi,” ujar Sherly. Ia mengajak peserta untuk merenungkan tujuan hidup mereka dan menetapkan sasaran jangka panjang dalam hal ini 10 tahun kedepan yang realistis namun menantang.
Selanjutnya, Sherly membahas tentang pemahaman diri saat ini. “Sebelum kita bisa merencanakan masa depan, kita harus memahami siapa kita hari ini. Apa kekuatan dan kelemahan kita? Apa yang sudah kita capai, dan apa yang masih perlu kita tingkatkan?” tanya Sherly. “Karena bisa jadi tujuannya sama, cita-citanya sama tapi starnya berbeda. Mau ke Arab Saudi yang satu dari Indonesia, yang lain dari Afrika tentu berbeda persiapan yang harus dilakukan” lanjutnya. Dengan melakukan evaluasi diri, peserta dapat mengenali potensi yang dimiliki dan area yang membutuhkan pengembangan.
Pertanyaan ketiga yang diangkat oleh Sherly adalah tentang cara mencapai visi masa depan tersebut. “Jarak paling jauh antara siapa kita hari ini dan siapa kita 10 tahun kedepan adalah action. Hal konkrit apa yang akan kita lakukan untuk mewujudkan siapa kita di masa depan.” jelasnya. Sherly memberikan tips praktis tentang bagaimana menyusun rencana aksi, menetapkan prioritas, dan menjaga konsistensi dalam upaya mencapai tujuan.
Terakhir, Sherly mengajak peserta untuk berpikir tentang warisan yang akan mereka tinggalkan bagi generasi berikutnya. “Apa yang ingin kita tinggalkan? Apakah kita sudah memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat?” tanya Sherly. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dan keberlanjutan dalam setiap tindakan yang kita ambil, agar dampak positifnya dapat dirasakan oleh generasi mendatang. “Boleh jadi perubahan tidak terjadi di masa kita, tapi di masa yang akan datang. Bukankah kesuksesan yang konsisten menuntut kesiapan antar generasi? Konstantinopel dapat ditaklukan itu disiapkan dari beberapa generasi dan hasil konkritnya terjadi pada masa Muhammad Al-Fatih”. Pungkasnya.
Acara Bifest 5.0 ini tidak hanya menjadi ajang kompetensi antar sekolah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para peserta untuk lebih sadar akan peran mereka dalam membentuk masa depan. Dengan panduan dari Sherly mengenai empat pertanyaan kunci tersebut, diharapkan kita dapat lebih terarah dalam mengejar impian dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Acara berlangsung meriah diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana peserta dapat langsung berdiskusi dengan Sherly mengenai tantangan dan solusi dalam meraih tujuan pribadi dan kolektif. Bifest 5.0 berhasil menciptakan suasana yang penuh semangat dan motivasi, membuktikan bahwa generasi muda siap menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan dan kreativitas.
*) Penulis adalah Kepala SMPIT Bunyan Indonesia