Mengakhiri tahun pelajaran 2019/2020 ada hal yang mengejutkan bagi guru-guru SDIT Bunyan Indonesia. Manajemen sekolah mengumumkan siapa saja guru yang mendapatkan predikat “Guru Teladan” di tahun pelajaran 2019/2020. Jika tahun sebelumnya moment pengumuman tersebut dilakukan saat Wisuda Kelas VI, tahun ini sedikit berbeda karena tidak memungkinkan untuk mengadakan wisuda. Sehingga pengumuman guru teladan hanya dilaksanakan secara sederhana.
Tiga guru yang mendapatkan apresiasi oleh kepala sekolah, yaitu Ibu Siti Hajar Fitria, S.Pd. (Bu Fitri), Rizky Nurani Syah Anggita Putri (Bu Rizky), dan Eva Setyaningsih, A.Md. (Bu Eva). Bu Fitri dan Bu Rizky berdasarkan penilaian tim manajemen SD mendapatkan predikat sangat baik dalam penilaian kinerja guru. Sedangkan Bu Eva mendapatkan predikat guru dengan tingkat kehadiran paling tinggi, mencapai 99% kehadiran ke sekolah, artinya hanya 1 atau 2 hari beliau tidak hadir ke sekolah.
Penilaian kinerja guru mencakup 4 hal, terdiri dari : kehadiran; kegiatan kurikulum; kegiatan kesiswaan; dan supervisi guru. Kehadiran guru dihitung hari evektif kerja yang sudah disepakati dalam kalender akademik sekolah. Dalam kondisi tertentu sekolah bisa memutuskan masuk atau libur hari kerja sesuai kondisi dan rapat manajemen sekolah. Kegiatan kurikulum adalah seluruh amanah yang diberikan kepada guru yang berhubungan dengan kurikulum, seperti : kepanitiaan UTS, kepanitiaan UAS/UKK, infal guru dan sebagainya. Kegiatan kesiswaan adalah seluruh amanah yang diberikan kepada guru yang berhubungan dengan kesiswaan, seperti: kepanitiaan Mabit, panitia outing class, panitia rihlah, panitia mukhoyyam, panitia PPDB dan sebagainya. Supervisi guru adalah kegiatan penilaian pembelajaran guru di kelas dan penilaian kelengkapan semua administrasi pembelajaran guru. Supervisi guru bisa dilakukan melaui jadwal terstruktur maupun tidak terstruktur(tanpa jadwal). Penilaian guru dituangkan dalam bentuk raport guru selama satu tahun.
Dalam sambutannya ketika menyampaikan pengumuman guru teladan, Kepala Sekolah SDIT Bunyan Indonesia Sabar, M.Pd., mengatakan bahwa semua guru memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan predikat guru teladan, baik guru yang baru bergabung ataupun yang sudah lama bergabung di unit SDIT Bunyan Indonesia. “Saya berharap Bapak Ibu menjadikan ini sebagai sarana untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, dan tradisi ini semoga terus dapat dipertahankan siapapun nanti kepala sekolah yang menjabat”, tambah beliau. -sbr-