SDIT Bunyan Indonesia Mengikuti Bimtek Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Jenjang SD

Oleh : Sri Wulan Puput Indah Sari, S.Pd

 

SDIT Bunyan Indonesia mengikuti Bimtek Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Jenjang SD yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Bimtek Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Jenjang SD yang berlokasi di Hotel Grand Cikarang selama tiga hari (Senin – Rabu, 15 – 17 Juli  2024) dan mengundang perwakilan dari setiap sekolah, salah satunya dari SDIT Bunyan Indonesia mengirimkan salah satu dewan guru untuk mengikuti Bimtek tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Imam Fatyurochman, ST, M.Si selaku seksi bagian Dinas Pendidikan Bekasi. Dalam kegiatan Bimtek tiga hari ini diisi oleh pemateri hebat dan berpengalaman luas yang bernama Ibu Nita Harini dan Ibu Sri Handayani dengan tema Mengenal Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus. Dalam materi ini menjelaskan pengertian dari pendidikan inklusif yang diambil dari permendiknas No. 70 Tahun 2009 bahwa sistem penyelenggaraan pendidikan memberikan kesempatan pada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengna peserta didik pada umumnya. Kesimpulan yang saya ambil dalam pengertian pendidikan inklusif ini bahwa pendidikan yang terbuka bagi semua anak serta mengakomodasi semua kebutuhan sesuai dengan kondisi masing-masing induvidu. Karena dalam peraturan pemerintah sendiri yang mengatakan seluruh sekolah wajib menerima siswa yang memiliki penanganan berkebutuhan khusus maksimal setiap kelas 2 siswa, tetapi harus diseimbangi dengan akomodasi dari semua kebutuhan siswa tersebut, dan perlu nya pelatihan-pelatihan khusus kepada guru untuk bisa menangani siswa-siswa tersebut.

Pendidikan inklusi sama dengan pendidikan yang ramah bagi semua anak sehingga memiliki manfaat tersendiri untuk anak tersebut diantaranya :

  1. Menanamkan dan mengembangkan kepercayaan diri
  2. Bangga terhadap diri sendiri
  3. Berinteraksi secara aktif kepada tema dan guru
  4. Belajar menerima perbedaan
  5. Anak lebih kreatif dalam pembelajaran.

Manfaat untuk guru diantaranya :

  1. Kesempatan belajar cara mengajar yang baru dengan peserta didik yang beragam.
  2. Mampu mengatasi tantangan
  3. Peluang untuk mendapatkan gagasan baru
  4. Mengaplikasikan gagasan baru dan mendorong peserta didik lebih proaktif, kreartif dan kritis.

Dalam materi ini juga kita dibekali bagaimana menjadikan sekolah atau pendidikan yang ramah anak diantaranya :

  1. Mengidentifikasi kebutuhan seperti mengidentifikasi anak, sumber daya yang ada disekolah, program pendidikan, dan proses pembelajaran dikelas.
  2. Menyusun program pembelajarannya seperti topiknya, tujuan, dan metode yang akan diberikan kepada siswa tersebut.

Adapun komponen utama dalam penyelenggaraan pendidikan yang inklusif :

  1. Guru
  2. Stakeholder (Kepala sekolah, Pengawas dan Orang tua).

Alhamdulillah dalam tiga hari kegiatan bimtek tersebut banyak hal yang dapat dipelajari, bahkan banyak kegiatan-kegiatan seperti ice breaking yang dapat menumbuhkan rasa keakraban dan ilmu-ilmu baru. Kesimpulan dari Bimtek diatas kami langsung melihat kondisi seluruh siswa yang ada di sekolah.

Siswa SDIT Bunyan Indonesia, kabupaten Bekasi terdiri atas sebagian besar siswa regular/biasa . Adapun berdasarkan data hasil wawancara dengan wali kelas, dieproleh data bahwa terdapat 3 siswa dengan kebutuhan khusus ringan. Kedua siswa ini memiliki karakteristik sikap dan perilaku yang tidak bisda tenang dan suka menggangu teman-temannya.Sehingga diperlukan perhatian khusus agar kelas dapat berjalan dengan baik. Sementara untuk siswa berkebutuhan khusus yang ke tiga memiliki karakteristik pendiam, jararang sekali berbicara, jarang bergaul dengan sesama bahkan ketika waktunya makan harus dibantu diarahkan oleh gurunya. Sehingga perluperhatian khusus baik dari sekolah maupun dari keluarga.

Sementara di SDIT Bunyan Indonesia yang kami perhatikan tidak ada siswa berkebutuhan khusus permanen (ABK).

Walaupun secara sarana dan prasana serta tenaga pendidik belum memenuhu standar pendidikan inklusi di Indonesia, sekolah ini akan berusaha menyelenggarakan pendidikan yang menyeluruh bagi generasi bangsa.