
Oleh: Tsabita Aulia
Dari sisi dan segi manakah agar kurikulum di nyatakan sukses atau berhasil? Pencapaian nilai akademik nya kah? Banyak nya keberhasilan sebuah prestasi kah? atau dari sisi yg mana?
Karna menurut saya, mayoritas para Pendidik yaitu terlalu berfokusnya pada pencapaian nilai akademik para peserta didik sehingga melewatkan nilai yg amat lebih berharga daripada nilai akademik. Nilai apakah itu? Ada yg tau?
Nilai yg amat berharga adalah Penanaman nilai-nilai agama, Pembekalan aqidah untuk karakter anak, dan harus adanya pembenahan karakter.
Menurut saya adab harus di dahulukan sebelum ilmu. Karna tanpa adab, ilmu akan tidak berguna. Masing-masing lembaga pendidikan tentu memiliki kurikulum tersendiri, jika ingin para peserta didik nya menjadi anak yg baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, maka pembenahan karakter serta penanaman aqidah dan akhlak harus di utamakan. Banyak siswa yg pintar tapi sedikit sekali siswa yg memiliki akhlaq yg baik.
Zaman sekarang banyak siswa yg berani melawan atau menentang gurunya, karna kenapa? Karna kurangnya penanaman nilai” agama di lingkungan sekolah. Sudah banyak kasus yg terjadi di indonesia mengenai murid yg memperlakukan guru dengan seenaknya. Kalau sudah begini siapa yg mau di salahkan? Tentu tidak ada.
Menurut saya hubungan antara Guru, Orang tua, dan Siswa harus terjalin dengan baik. Jangan sampai mis comunication antara Orang tua dan Guru. Akan terjadi kesenjangan apabila Guru dan Orang tua tidak bekerja sama.
Sulit jika Guru sudah membenahi karakter anak tapi justru Orang tua yg merusak karakter tersebut. Atau sebaliknya, jika Orang tua sudah menanamkan nilai-nilai agama di rumah, penanaman akhlak dan aqidah akan tetapi di sekolah justru tidak di ajarkan dan di lakukan nilai-nilai dan karakter tersebut, maka rusaklah karakter yg sudah di ajarkan oleh Orang tua yg sudah di ajarkan di rumah. Lingkungan sekolah harus sama baiknya dengan lingkungan rumah agar tidak adanya kesenjangan.
Maka dari itu Guru dan Orang tua harus bekerja sama dalam hal mendidik anak, agar berhasilnya atau terbentuknya karakter anak menjadi lebih baik lagi.
Saya akan mendukung kurikulum di Indonesia yg tujuan nya adalah mencetak generasi yg berprestasi dan berakhlak. Pencapaian nilai akademik akan terwujud dengan mudah apabila Pembenahan karakter telah di laksanakan dengan baik.
Tidak akan ada lagi siswa yg berani melawan Gurunya jika siswa telah di tanamkan nilai-nilai agama, aqidah dan akhlak di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakatnya.
Cukup sekian pendapat kurikulum yg dapat saya sampaikan, bila ada kata-kata yg salah mohon di maafkan.